Change Controller Sel Surya


Sel Surya Charge Controller adalah peralatan elektronik yang digunakan untuk mengatur arus searah yang ditambahkan ke batere dan diambil dari batere ke beban. Sel surya charge controller juga overcharging (kelebihan pengisian - karena batere sudah 'penuh') dan kelebihan voltase dari panel surya, dimana akan mengurangi umur batere. Sel surya charge controller menerapkan teknologi Pulse width modulation (PWM) untuk mengatur fungsi pengisian batere dan pembebasan arus dari batere ke beban.
Beberapa fungsi detail dari sel surya charge controller adalah sebagai berikut:
  • Mengatur arus untuk pengisian ke batere, overcharging, ovevoltage.
  • Mengartur arus yang dibebaskan/ diambil dari batere agar batere tidak 'full discharge', overloading.
  • Monitoring temperatur batere
Untuk membeli sel surya charge controller yang harus diperhatikan adalah:
  • Voltage 12 Volt DC / 24 Volt DC 
  • Kemampuan (dalam arus searah) dari controller. Misalnya 5 Ampere, 10 Ampere, dsb.
  • Full charge dan low voltage cut
Seperti yang telah disebutkan di atas solar charge controller yang baik biasanya mempunyai kemampuan mendeteksi kapasitas baterai.  Bila baterai sudah penuh terisi maka secara otomatis pengisian arus dari panel sel surya berhenti.
Solar Charge Controller biasanya terdiri dari : 1 input ( 2 terminal ) yang terhubung dengan output panel sel surya, 1 output ( 2 terminal ) yang terhubung dengan baterai / aki dan 1 output ( 2 terminal ) yang terhubung dengan beban ( load ).  Arus listrik DC yang berasal dari baterai tidak mungkin masuk ke panel sel surya karena biasanya ada 'diode protection' yang hanya melewatkan arus listrik DC dari panel sel surya ke baterai, bukan sebaliknya.
Charge Controller bahkan ada yang mempunyai lebih dari 1 sumber daya, yaitu bukan hanya berasal dari matahari, tapi juga bisa berasal dari tenaga angin ataupun mikro hidro.  Di pasaran sudah banyak ditemui charge controller 'tandem' yaitu mempunyai 2 input yang berasal dari matahari dan angin.  Untuk ini energi yang dihasilkan menjadi berlipat ganda karena angin bisa bertiup kapan saja, sehingga keterbatasan waktu yang tidak bisa disuplai energi matahari secara full, dapat disupport oleh tenaga angin. Bila kecepatan rata-rata angin terpenuhi maka daya listrik per bulannya bisa jauh lebih besar dari energi matahari. 

1 komentar: